Tabanan – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan sukses menyelenggarakan Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Tahun 2025, yang berlangsung dengan semangat kompetitif dan antusiasme tinggi dari para peserta. Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan, I Nyoman Dalem Soka Arta, S.Sos., dan dilanjutkan dengan pemaparan teknis oleh Kabid Layanan, Pelestarian, dan Pembinaan Perpustakaan, I Nyoman Suirka, S.Sos., MAP.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi serta perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Tabanan, Wayan Carma. Enam desa tampil mempresentasikan perkembangan dan inovasi perpustakaannya masing-masing, yaitu Desa Dajan Peken, Delod Peken, Penebel, Kukuh, Bengkel, dan Dauh Peken.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian datang dari Desa Kukuh, yang diwakili langsung oleh Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto. Dalam presentasinya, beliau memaparkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Desa Kukuh, termasuk peran aktif beliau sebagai pembina dan penanggung jawab. Mengusung prinsip "sunyi namun berjalan", Perpustakaan Desa Kukuh terus bergerak melalui berbagai inisiatif seperti perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah, menghadirkan tokoh literatur nasional, serta menjalin kolaborasi lintas sektor untuk menumbuhkan budaya literasi. Beliau juga menyampaikan langkah-langkah program yang telah dan akan dijalankan, serta memaparkan secara transparan sumber pendanaan perpustakaan yang berasal dari dana desa, CSR, dan dukungan masyarakat.
Setelah melalui penilaian yang ketat, Dewan Juri menetapkan Perpustakaan Desa Delod Peken sebagai Juara I, disusul oleh Desa Penebel di posisi Juara II, dan Desa Dajan Peken sebagai Juara III. Sementara itu, Desa Kukuh meraih predikat Juara Harapan I, Desa Dauh Peken sebagai Juara Harapan II, dan Desa Bengkel sebagai Juara Harapan III.
Dalam evaluasinya, Dewan Juri menekankan pentingnya fokus perpustakaan desa ke depan pada publikasi local content, yaitu upaya menggali, mengembangkan, dan mendokumentasikan kearifan lokal desa seperti seni, budaya, tradisi, sejarah, serta potensi unik lainnya yang dapat menjadi sumber pengetahuan dan kebanggaan masyarakat setempat.
Menutup rangkaian acara, I Nyoman Suirka yang juga selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), menyampaikan harapan agar lomba ini menjadi tonggak awal peningkatan pembinaan dan inovasi perpustakaan desa di Tabanan. Ia menegaskan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung kemajuan desa melalui pengelolaan informasi dan pelestarian budaya lokal.
(tim/red)